Sabtu, 08 Maret 2014

Tidak Bisa Kita Pilih



Disuatu senja, saya mulai berfikir. Apa yang telah saya lakukan atau yang akan saya lakukan. Saya pernah merasa saya adalah orang paling menderita di dunia, saya juga merasa saya adalah orang paling bahagia di dunia. Terkadang saya setuju bahwa hidup ini pilihan, namun beberapa hal dalam hidup tidak dapat saya pilih. Saya tidak bisa memilih dimana saya dilahirkan, oleh siapa saya dilahirkan dan kapan saya mati nanti.

Sering kali saya melihat kehidupan orang lain. Sepertinya mereka sangat bahagia. Mereka memiliki banyak hal yang tidak saya miliki. Mereka dapat melakukan kegiatan yang tidak dapat saya lakukan. “Saya ingin seperti mereka.” seketika saya berfikir demikian. Lalu, jika saya berfikir seperti itu, apakah mungkin mereka tidak berfikir hal serupa? Pada dasarnya manusia itu sama, melihat rumput tetangga selalu lebih hijau dari rumput dirumahnya. 

Saya yang menginginkan kehidupan orang lain seakan menjadi bukti bahwa manusia tidaklah sempurna. Kita membutuhkan orang lain untuk saling melengkapi kehidupan. Banyak orang berkata “Jangan berteman dengannya, dia jelek, dia egois, dia miskin, dia…., dia….”. Apa alasan kita menjauhinya? Bukannya kita juga seperti mereka, tidak sempurna. Mencoba memahami dan mengingat bahwa ada hal  yang tidak bisa kita pilih.

Mengapa kita tidak bisa memilih hal-hal tersebut? Karena kita hanyalah makhluk ciptaan Tuhan. Pencipta alam semesta yang begitu sempurna. Manusia bagaikan butiran debu dihadapannya. Segala sesuatu yang tidak bisa kita pilih adalah kehendak-Nya. Lantas mengapa kita masih saja mempermasalahkan apa yang telah menjadi kehendak-Nya? Apa mungkin kita yang kecil ini melawan-Nya. Bersyukur, ikhlas dan sabar. Semua akan indah pada waktunya.