Selasa, 27 Mei 2014

Kesempatan

Ibuku pernah berkata "Kesempatan tak datang dua kali". Sebagai seorang anak, tentunya aku percaya kesempatan tak akan datang untuk kedua kali. Dan aku mulai membuat sebuah perjanjian antara diriku dan seluruh anggota tubuhku bahwa aku tidak akan menyianyiakan apa yang aku punya dan aku jalani.

Senja itu, aku menangis hebat. Aku menyesal. Tak tau kenapa aku merasa kalau saja aku bisa kembali memutar waktu. Ingin aku mengulang kembali kesempatanku. Kesempatan mewujudkan mimpi Ayahku yang juga menjadi mimpiku. Maafkan aku Ayah. Aku belum bisa menjadi kebanggaan.

Tangisku memang sangat hebat. Tapi semangatku untuk bangkit kembali lebih hebat. Mungkin bukan kesempatan ini yang bisa membanggakan ayah, mungkin kesempatan lain yang direncanakan Tuhan. Pasti lebih indah. Aku percaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar