Sabtu, 28 Juni 2014

Dua Puluh Tahun

Kemarin, 28 Juni, tepat 20 tahun yang lalu aku mulai bernafas dan memiliki detak jantung. Hanya ingin mengucapkan syukur pada Penciptaku yang Maha Besar dan menyampaikan lebih dari sejuta kata 'terima kasih' kepada ibuku tercinta. Dia yang telah berjuang untuk memberikanku kehidupan ini. Juga ingin kuteriakkan 'aku bahagia' pada semua orang yang telah memberikan kasih sayang dan pengorbanannya padaku.

Namun, ada sedikit renungan hari itu. Apa yang sudah aku berikan pada Tuhanku, orang tuaku, dan orang-orang yg menyayangiku? Aku hanya bisa meminta, menyusahkan dan menggerutu. Ada harapan, ada kesempatan untuk berubah. Menjadi lebih baik, menjadi lebih bermanfaat. Aku tak ingin lagi menjadi benalu yang tak tau malu.

Sepintas hari kemarin sama seperti hari hari biasa. Tapi, dihatiku tumbuh bunga-bunga yang membuatku selalu tersenyum. Hidupku seperti bunga-bunga itu, belum mekar, jadi aku akan membuatnya mekar dan tiada sesal kelak.

Ayah, ibu, tunggu! Suatu saat akan tiba dimana aku akan membuatmu tersenyum sangat bangga. Terima kasih telah berusaha sekuat tenaga, memberiku nasi dan buku yang tak ternilai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar